Dampak Kebijakan Full Day School

Belum lama Mendikbud yang baru yaitu bapak Muhadjir menggantikan Bapak Anies, eh baru beberapa hari menjabat sudah membuat geger dunia pendidikan terkait ide gilanya tentang Full Day School. Meskipun semua itu baru menjadi wacana, akan tetapi nampaknya hal tersebut mendapat banyak kecaman sehingga kebijakan program pemerintah dalam pendidikan menuai banyak kontroversi. Ini lah Dampak Kebijakan Full Day School.

1. Katanya sih, Program ini bisa berjalan, Sudah terbukti. Mana?
Barangkali dia sedang berkhayal di atas jaring laba-laba. Hehehe, makanya dia yakin betul program Full Day School ini bisa berjalan dengan baik dan dapat mengurangi seluruh sisi negatif dari dunia pendidikan. Baik dari segi output maupun pendidik. Dalam kesaksiannya ketika melihat beberapa "Sekolah Swasta DI KOTA-KOTA BESAR", seperti contohnya adalah kota Jakarta, Program Full Day School dapat berjalan dengan sangat baik. Dan dari situlah dia yakin program tersebut dapat dilaksanakan nantinya. [sumber: pojoksatu].

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa tengah agaknya dalam hal ini masif tampak pesimis. Hal ini terbukti dengan pernyataannya yang mengatakan seharusnya ada Proyek Percontohannya, dari situ nanti kita akan tahu dampak baik ataupun dampak buruknya. Berdasarkan apa yang dinyatakan oleh Ganjar, maka pemerintah dalam hal ini hendak mengujicobakan beberapa sekolah saja terlebih dahulu. Uji coba inipun sampai saat ini belum dilakasanakan, kemungkinan pada tahun 2017 akan segera dilaksanakan.

2. Mengurangi Kemacetan yang Ada di Kota.
Nah, point ke dua ini lebih konyol lagi. Yang macet itu kan kota, kenapa dalam wacana akan diberlakukan untuk seluruh daerah? Katanya, jika Program Full Day School ini berhasil, maka akan mengurangi angka kemacetan kira-kira dari pukul sebelas siang hingga pukul 2 siang. Apa mungkin dia itu gak pernah lihat kedesa? di desa itu ya pak, kendaraan sepi, mana ada macet? Masihkah Program Full Day School juga berlaku? Pikir lagi deh untuk program satu in.
Dampak Full Day School - Guru Stres Muridnya Tambah Stres
3. Murid Punya banyak waktu saat libur dengan Orang tua.
Halllllloooooooow, Bapak, kami itu orang tua yang serba kecukupan Kalau sehari kerja. Mau berlibur dua hari dan berkumpul dengan anak agar keluarga bisa seperti apa kata anda! Lalu mau makan apa kita nantiiiiiiii? Satu hari tanpa kerja, maka besok kita mati kelaparan.

4. Setelah Selesai Belajar, Guru Bisa Memberikan Kegiatan Bermutu Seperti Ini
Subhanallah banget deh Bapak satu ini, emang Bapak berani bayar berapa kepada para guru sampai muncul program Full Day School ini? Guru Honor Itu Ya Pak, kalau pulang dari ngajar, mereka itu kebanyakan tidak langsung pulang kerumah. Banyak yang pergi ke tempat-tempat lain untuk mencari rejeki tambahan buat nutupin kebutuhan hidup. Guru honor digaji 300 ribu tiap bulan. La emang jika saya tanya kepada bapak, berapa puluh ribu sih pengeluaran anda tiap bulannya itu, kok bisa cukup gaji 300 ribu? Atau jangan-jangan dengan uang segitu anda masih bisa menabung? Wawww, Anda memang luar biasa PAK...!!!
Baca juga yang ini:

5. Full Day School Banyak Bantu Orang Tua?
Ngakak Abisssss. Yang anda lihat itu penerapan di kota kan, Pak. La kalau orang tua di desa udah anda survei belum? Mereka itu banyak pekerjaannya menjadi Petani, Nelayan, Pedagang dll. Ya kalau anak-anak pulang sekolah dan mereka tidak capek, sedikit-sedikit kan bisa bantu orang tua. La ini kan apa bukan malah asumsi yang terbalik toh pak....!!!!

6. Gak Semua Sekolah itu Fasilitasnya Sama Loh Pak
Berani mendanai berapa juta triliyun, pak untuk memenuhi fasilitas sekolah yang belum memiliki fasilitas lengkap di seluruh Indonesia? Satu dari beberapa tujuan Full Day School adalah agar anak dalam kesehariannya terawasi. Karena kata bapak Muhadjir ini, Saat orang tuanya Kerja di Kantor (HAHAHAHAHA, ngakak sumpah) anak-anak sering melakukan percobaan baru dan tanpa ada pengawasan, Ini sangat berbahaya. Kita Itu Petani Pak, Bukan orang Kantoran.

Kembali kepada masalah pendanaan, Anda yakin pak mau dijalankan program ini??? Jangan salah ambil kebijakan ya pak...!!!

7. Jelas Banget Akan Ngurangi Waktu Bersama Keluarga
Pendidikan pertama itu datangnya dari keluarga. Sentuhan-sentuhan nilai kemanusiaan dari orang tua yang berupa nasihat itu akan lebih mengena daripada siapapun. Jika interaksi dengan keluarga berkurang, maka kenyamanan dalam rumah saya rasa akan mengalami kegoncangan. Dan hal seperti ini justru akan berdampak buruk baik bagi si anak ataupun orang tua.
Lebih Konyol Mana dengan yang Satu Ini:
8. Kira-kira Murid bisa Stres Gak ya Pak?
Waktunya Full Day School itu panjang banget loh pak! Hampir 8 Jam. Kemudian Anak-anak sekolah di tingkat SD sampai jenjang SMP apa ya mau juga diberlakukan kegiatan ini? Waduuuh, Anda sepertinya tidak pernah mengalami masa kanak-kanak ya pak. Malah Jadi inget Filem Kera Sakti jaman waktu kecil dulu. Ada satu dewa yang lahir dan pertumbuhannya sangat cepat. Gak lama dari itu dia diangkat oleh dewa yang paling GEDE jadi dewa yang ada di bawahnya. Apa mungkin Bapak juga dalam hidup mengalami keadaan yang sama???

9 Bisa Jadi Orang Tua secara penuh Lepas Tanggung Jawab
Nah, lo pak. Kalau udah kayak gini, Bapak mau apa coba? Oh, Bapak mau jadi orang tua yang baik bagi anak-anak itu ketika para orang tua anak-anak tadi lepas tangan? kalau emang beneran mau, belah aja badan bapak menjadi milyaran jumlahnya, biar bisa gantiin peran orang tua yang tak mau tahu dengan keberadaan anak karena program Full Day School ini Bapak jalankan nanti.