Komponen Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan suatu kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi di dalamnya antara lain :
 
a.Peranan administrator pendidikan
Administrator ini dibagi menjadi atas 2 bagian:
1)Administrator daerah (Kepala Kantor wilayah/pusat)
Mempunyai peranan dalam menyusun dasar-dasar hukum, menyusun kerangka dasar serta program inti kurikulum.
2)Administrator lokal (kabupaten, kecamatan, dan kepala sekolah)
Mempunyai peranan dalam mengembangkan kurikulum sekolah bagi daerahnya yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Dalam sekolah administratornya adalah Kepala Sekolah yang mempunyai wewenang dalam membuat operasionalisasi sistem pendidikan pada masing-masing sekolah.[1]
b.Peranan para ahli
Peran para ahli, baik ahli pendidikan, ahli kurikulum maupun ahli bidang studi/disiplin ilmu adalah memilih materi bidang ilmu yang mutakhir dan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan yang disesuaikan dengan struktur keilmuannya agar memudahkan siswa untuk mempelajarinya.
c.       Peranan guru
Guru memegang peranan cukup penting baik sebagai perencana pelaksanaan dan pengembangan kurikulum. Juga merupakan penerjemah kurikulum yang datang dari atas. Disamping itu guru berperan sebagai pelajar dalam masyarakat sebab harus belajar struktur sosial budaya masyarakat, nilai-nilai utama, pola-pola tingkah laku dalam masyarakat.
d.Peran orang tua murid
Peran orang tua murid berkenaan dengan dua hal :

1. Dalam penyusunan kurikulum
2. Dalam pelaksanaan kurikulum dengan mengawasi dan mengamati anak belajar, mengikuti kegiatan di sekolah seperti pertemuan orang tua wali murid, dan sebagainya.[2]

Adapun faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum:
a) Tenaga kependidikan yang dihasilkan perguruan tinggi.
b) Kesesuaian isi kurikulum dengan kebutuhan masyarakat.
c) Sistem nilai yang ada di masyarakat seperti, moral, keagamaan, sosial budaya, dan lain-lain.[3]
 
[1]Nana Syaodih Sukmadinata, Op.cit, hlm. 155[2]Ibid, hlm. 157. [3]Ibid., hlm. 61.